FORUM UPP-ROHUL
Most Welcome All,

=SELAMAT DATANG DI UPP-ROHUL COMMUNITY=
=SILAKAN REGISTER BAGI YANG BELUM BISA LOG-IN=
=KAMI SENANG SEKALI JIKA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN BERSAMA KAMI DISINI=


=SALAM HANGAT=



BestRegard

Arie Bonuo™️
FORUM UPP-ROHUL
Most Welcome All,

=SELAMAT DATANG DI UPP-ROHUL COMMUNITY=
=SILAKAN REGISTER BAGI YANG BELUM BISA LOG-IN=
=KAMI SENANG SEKALI JIKA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN BERSAMA KAMI DISINI=


=SALAM HANGAT=



BestRegard

Arie Bonuo™️
FORUM UPP-ROHUL
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


AJANG BERBAGI DAN DISKUSI MAHASISWA UPP-ROKAN HULU
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
"REMEMBER" JANGAN PERNAH ANDA BERNIAT KULIAH DI UPP-ROHUL, KALAU HANYA UNTUK MENCARI GELAR, TAPI BERNIATLAH, KALAU KULIAH DI UPP-ROHUL UNTUK MENCARI ILMU YANG BISA ANDA KEMBANGKAN KE ANAK CUCU ANDA KELAK " : SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG DI FORUM UPP-ROHUL COMMUNITY : KAMI BAHAGIA SEKALI BILA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN ANDA BERSAMA KAMI : HARAPAN KITA BERSAMA, SEMOGA FORUM INI BISA BERKEMBANG DAN MAJU SELAMANYA " BestRegard " ARIE BONUO™
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search

My Great Web page
SELAMAT DATANG Tamu, SELAMAT BERGABUNG DI UPP-ROHUL COMMUNITY

Latest Topics
Topic
Written by
DESKRIPSI TINGKAT KESULITAN SOAL ( C1, C2, C3, C4, C5, C6)
Download Quran in Word 2.2 untuk Ms Office Word 2003 - 2013
BAB 7 TUMBUHAN
BAB 6 FUNGI (JAMUR)
BAB 5 PROTISTA
BAB 4 MONERA
BAB 3 VIRUS
BAB II KEANEKARAGAMAN HAYATI
BAB I MENGENAL BIOLOGI SEBAGAI ILMU
Sunat untuk Kaum Hawa Menurut Hukum Islam





















Share | 
 

 Sekilas mengenai biometrics

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
ASHARI™, M.Pd
®Rektor UPP-Rohul Community®
Sekilas mengenai biometrics Admini10
ASHARI™, M.Pd


Sekilas mengenai biometrics Empty
PostSubyek: Sekilas mengenai biometrics   Sekilas mengenai biometrics EmptyWed Sep 26, 2012 4:00 pm


  1. Pengertian Biometrics
    Biometrics adalah salah
    satu teknologi yang dewasa ini makin meningkat intensitas pemanfaatan
    maupun penelitiannya. Definisi biometrics cukup beragam. Mengacu pada
    kamus Merriam-Webster[1], Biometrics didefinisikan sebagai berikut “the
    measurement and analysis of unique physical or behavioral
    characteristics (as fingerprint or voice patterns) especially as a means
    of verifying personal identity”. Adapun teknologi biometrics
    didefinisikan sebagai berikut“Biometric technologies” are automated
    methods of verifying or recognizing the identity of a living person
    based on a physiological or behavioral characteristics
    [2][3]
    Dari kedua definisi ini dapat disimpulkan bahwa:

    1. Data masukan pada sebuah sistem biometrics terdiri dari dua
      kategori: karakteristik fisis dan karakteristik perilaku seseorang
    2. Tujuan dari pemakaian biometrics adalah untuk mengenali
      identitas personal seseorang berdasarkan ciri biometrics yang
      dimiliki orang tersebut
    3. proses verifikasi atau recognition dilakukan secara otomatis
      yaitu lewat komputer. Teknik laboratorium forensik seperti latent
      fingerprint, analisa rambut dan DNA tidak termasuk dalam kategori
      teknologi biometrics
    4. Sasaran identifikasi adalah manusia yang masih hidup. Karena
      itu pemakaian metode yang sama untuk identifikasi selain manusia
      yang masih hidup seperti buah dan sayur, tidak termasuk dalam
      definisi biometrics.

    Dalam dokumen ini dibahas beberapa jenis karakteristik fisik yang lazim dipakai dalam sebuah sistem biometrics.

  2. Biometric Identifier

    1. Wajah
      Pemakaian wajah dalam biometrics sangat alami, karena
      umumnya manusia mengenali seseorang berdasarkan ciri wajah.
      Karakteristik pemakaian wajah dalam biometrics system memiliki ciri
      antara lain sebagai berikut [4]:

      1. Mampu dikenali dari jarak yang relatif lebih jauh dibandingkan biometrics yang lain
      2. Tidak ada keharusan memakaikan satu piranti kepada orang yang akan diambil data wajah.

      Akan tetapi pemakaian wajah dalam biometrics juga memiliki kelemahan antara lain


      1. Sulit mengidentifikasikan orang kembar
      2. Sangat dipengaruhi oleh iluminasi, perubahan wajah karena usia
      3. Timbulnya masalah perlindungan privasi saat dipakai di wilayah
        publik, karena publik langsung mengenali identitas orang tersebut


    2. Iris
      Tekstur iris manusia berasal dari proses chaotic
      morphogenetic selama perkembangan embrio, dan memiliki ciri yang mampu
      dipakai untuk identifikasi seseorang. Pemakaian iris dalam biometrics
      system memiliki ciri khas sbb. [4]

      1. Akurasi tinggi
      2. Tidak memerlukan kontak dalam pengambilan data
      3. Tidak mudah dipalsukan
      4. Informasi iris relatif stabil, sehingga tidak diperlukan registrasi ulang

      Evaluasi terhadap performa Iris untuk biometrics terakhir
      diselenggarakan pada tahun 2006. Kompetisi yang dinamakan ICE 2006 (Iris
      Challenge Evaluation) oleh The National Institute of Standards and
      Technology (NIST) [5]. Algoritma yang diujikan berasal dari tiga vendor
      Sagem-Iridian, Iritech, dan Cambridge. Sampel yang diujikan sebanyak
      59,558 (29,056 iris mata kanan dan 30,502 iris mata kiri) dari 240
      subjects dengan 30 partisi untuk tiap mata. Hasil terbaik dicapai oleh
      Sagem-Iridian, dengan median FRR 0.012 pada FAR 0.001 [6] .

    3. Suara (voice)
      Sistem biometrics yang memanfaatkan suara memiliki
      kelebihan bahwa perekaman suara seseorang tidak menyolok. Sistem
      biometrik yang berdasarkan suara juga satu-satunya yang dapat dipakai
      untuk proses pengenalan lewat telpon. Pengolahan suara dilakukan dengan
      melakukan ekstraksi fitur memakai berbagai metode seperti Fast Fourier
      Transform (FFT), Cepstrum. Selanjutnya proses matching dilakukan memakai
      berbagai metode statistik seperti Hidden Markov Model (HMM) atau
      Dynamic Programming (DP). Tetapi kualitas suara seseorang sangat
      dipengaruhi oleh microphone, karakteristik digitizer, kesehatan, stress,
      emosi seseorang. Selain itu suara seseorang dapat ditirukan oleh orang
      lain [4]. Faktor-faktor ini yang menyebabkan suara tidak tepat apabila
      dimanfaatkan dalam biometrics.
    4. Deoxyribo Nucleic Acid (DNA)
      Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) adalah
      data berdimensi satu, yang terdiri dari sekuens basa Adenin (A), Thiamin
      (T), Guanin (G), dan Cytosin (C). DNA tersimpan dalam nukleus sel,
      terdiri dari sekitar 3 milyar basa tersebar dalam 46 kromosom. DNA
      merupakan informasi yang sangat akurat sebagai alat identifikasi
      seseorang, tetapi memiliki beberapa kelemahan, antara lain [4]:

      1. kontaminasi & sensitifitas, yaitu mudah untuk mencuri DNA
        seseorang yang sebenarnya tidak bersalah, tetapi kemudian dapat
        dimanfaatkan untuk tujuan yang tidak dikehendaki
      2. memerlukan proses kimia dan keterlibatan seorang ahli untuk
        mengekstrak karakteristik DNA seseorang, sehingga tidak dapat untuk
        sebuah automatic real-time system.
      3. masalah privasi; dari kode genetik seseorang dapat diketahui
        kecenderungan seseorang mudah tidaknya terkena sebuah penyakit, dan hal
        ini berpotensi untuk disalahgunakan, misalnya diskriminasi.


    5. Sidik Jari (Fingerprint)
      Berbagai peninggalan purbakala
      memperlihatkan bahwa sejak dahulu, telah diketahui bahwa sidik jari yang
      dimiliki seseorang berbeda dengan orang lain. Di beberapa batu terpahat
      pola sidik jari yang berusia ribuan tahun sebelum Masehi. Tetapi,
      kajian ilmiah mengenai inividuality dari biometrics baru dilakukan
      pertamakali pada abad 16. Publikasi ilmiah tertua tercatat dilakukan
      oleh Nehemiah Grew, pada tahun 1684, yang membahas secara sistematis
      struktur sidik jari, meliputi ridge, furrow dan pore. Pada tahun 1880,
      Henry Fauld menyampaikan presentasi ilmiah yang membahas mengenai
      keunikan sidik jari berdasarkan observasi secara empiris. Sedangkan Sir
      Francis Galton pada tahun 1892 memperkenalkan minutiae sebagai dasar
      untuk melakukan proses matching.Sebuah sidik jari dapat
      direpresentasikan dengan berbagai cara, misalnya citra, minutiae, dan
      sebagainya. Agar dapat dipakai dalam proses matching, representasi
      sebuah fingerprint tersebut harus memenuhi dua syarat [7]:

      1. saliency
        sidik jari harus memiliki informasi yang cukup memadai
        sehingga dapat dipakai untuk membedakan sidik jari seseorang dengan yang
        lain.
      2. suitability
        sidik jari harus mudah diekstrak, compact, sehingga dapat disimpan untuk proses matching.

      Pola sidik jari dapat dibagi menjadi tiga: loop, whorl dan arch. Pola
      loop paling banyak, yaitu sekitar 65%, whorl sekitar 30% dan arch
      sekitar 5%. Dari pola sidik jari tsb. Informasi yang diperlukan dapat
      diperoleh dengan mengekstrak minutiae. Arti minutiae adalah detail
      kecil. Minutiae pada sidik jari adalah titik dimana sebuah ridge (bukit)
      diskontinu (putus). The American National Standards Institute (ANSI)
      pada tahun 1986 mengusulkan taksonomi berdasarkan 4 kelas: terminations,bifurcations, trifurcations (atau crossovers) dan undetermined.
      Berbeda dengan ANSI, FBI menetapkan model koordinat minutiae hanya
      berdasarkan termination dan bifurcations, yaitu tiap minutia
      dinotasikasikan berdasarkan class, koordinat x dan y, dan sudut yang dibentuk oleh garis ridge dan sumbu horizontal pada titik minutia tersebut [7].

      Dalam proses matching, untuk menyatakan bahwa dua buah sidik jari berasal dari jari yang sama harus dipenuhi syarat-syarat sbb.


      1. kesesuaian konfigurasi pola global antara kedua buah sidik jari
      2. kesesuaian kualitatif (qualitative concordance), yaitu minutiae yang bersesuaian harus identik.
      3. faktor kuantitatif, yaitu banyaknya minutiae bersesuaian yang
        ditemukan harus memenuhi syarat minimal (guideline forensik di AS
        mensyaratkan minimal 12 minutiae)
      4. detail minute yang bersesuaian harus identik

      Teknik matching sidik jari yang dikembangkan sangat beragam, dan dapat dikategorisasikan ke dalam 3 tipe:


      1. Correlation-based matching
        Proses matching dilakukan berdasarkan
        perbandingan antar pixel dari kedua citra sidik jari, dilakukan dengan
        mencoba berbagai penyelarasan (alignment) kedua citra.
      2. Minutiae-based matching
        Teknik kedua adalah yang paling populer
        dilakukan, dimana proses matching dilakukan berdasarkan perbandingan
        minutiae yang diekstrak dari kedua sidik jari, yang dilakukan dengan
        mencoba berbagai penyelarasan (alignment) kedua citra.
      3. Ridge feature-based matching
        Apabila kualitas citra sidik jari
        sangat rendah, proses ektraksi minutiae sangat sulit dilakukan. Sebagai
        gantinya, pola ridge (orientasi lokal, frekuensi, bentuk dan tekstur)
        pada sidik jari yang diekstrak dan dipakai dalam proses matching.

      Pemanfaatan fingerprint sebagai alat identifikasi telah diuji sejak
      lama, dan standardisasi maupun evaluasinya telah jauh lebih maju
      dibandingkan dengan biometrics yang lain.



  3. Perbandingan antara berbagai Biometric identifier
    Sebagaimana
    dijelaskan pada bab sebelumnya, berbagai bagian tubuh manusia seperti
    misalnya wajah, sidik jari, suara, dapat dipakai untuk melakukan
    identifikasi maupun verifikasi. Di antara berbagai informasi ini,
    manakah yang paling baik ? Wayman et al. mendefinisikan biometrics yang
    ideal adalah yang memenuhi 5 kualitas sebagai berikut [8][9]:

    1. Robustness
      Maksud robust di sini adalah informasi pada individu
      tersebut tidak akan berubah sepanjang waktu. Tingkat robustness sebuah
      biometric identifier secara kuantitatif dapat diukur dari “false
      non-match rate” (Type I Error). Semakin tinggi false non-match berarti
      semakin rendah robustness sebuah biometric identifier.
    2. Distinctiveness
      Maksud distinctiveness adalah informasi itu
      memiliki variasi yang cukup besar antar object pada sebuah populasi,
      sehingga identifikasi seseorang dapat dilakukan dengan mudah. Tingkat
      distinctiveness secara kuantitatif dapat diukur dari “false match error”
      (Type II Error)
    3. Availability
      Availability maksudnya tiap individu pada sebuah
      populasi memiliki informasi yang multiple, sehingga pengambilan data
      dapat dilakukan lebih dari satu kali. Tingkat availability secara
      kuantitatif dapat diukur dari “failure to enrole” rate, yaitu
      probabilitas seseorang tidak mampu memberikan informasi biometric yang
      terbaca dengan baik pada saat enrollment.
    4. Accessibility
      Accessibility maksudnya pengambilan data mudah
      dilakukan dengan memakai sensor elektronik. Accessibility secara
      kuantitatif dapat diukur berdasarkan “throughput rate” sebuah sistem,
      yaitu banyaknya individu yang dapat diproses pada satuan waktu.
    5. Acceptibility
      Acceptibility maksudnya orang tidak akan menolak
      seandainya pengambilan data dilakukan. Tingkat acceptibility diukur
      dengan melakukan poling pengguna alat.

    Maltoni et al. dalam Handbook of Fingerprint Recognition [7],
    mendefinisikan syarat-syarat yang mirip dengan definisi Wayman, yaitu


    1. Universality: harus dimiliki setiap individu
    2. Distinctiveness: karakteristiknya mampu dipakai untuk membedakan dua individu
    3. Permanence: invarian terhadap waktu
    4. Collectability: dapat diukur secara kuantitatif
    5. Performance: memiliki akurasi dan kecepatan (throughput) yang
      tinggi, kebutuhan resource, dan robustness terhadap faktor operasional
      maupun lingkungan
    6. Acceptability: dapat diterima oleh pengguna dalam kehidupan sehari-hari
    7. Circumvention: mudah tidaknya sitem biometric itu dapat diambil lewat metode yang ilegal

    Selanjutnya Maltoni membandingkan antara berbagai biometric
    identifier berdasarkan persepsinya. Rangkuman perbandingan tersebut
    dapat dilihat di Tabel 1.

    Tabel 1 Perbandingan karakteristik berbagai biometric identifier

    Biometric IdentifierUnv.Dst.Pmn.Col.Pfm.Acc.Crm.
    FaceHLMHLHH
    FingerprintMHHMHMM
    Hand geometryMMMHMMM
    Hand/finger veinMMMMMML
    IrisHHHMHLL
    SignatureLLLHLHH
    VoiceMLLMLHH
    (H:High M:Medium L:Low Unv.:Universality Dst.:Distinctiveness
    Pmn.:Permanence Col.:Collectability Pfm:Performance Acc.:Acceptability Crm.:Circumvention)

    Tabel 1 memperlihatkan bahwa tiap biometrics identifier memiliki
    kelebihan dan kelemahan. Pemilihan biometrics identifier harus
    disesuaikan dengan aplikasi yang dibutuhkan. Biometrik yang merupakan
    pilihan baik untuk sebuah aplikasi tidak selalu tepat untuk aplikasi
    yang berbeda.

    Dalam kaitannya dengan penerapan biometrik pada e-KTP untuk
    menghindari identitas ganda, maka distinctiveness, permanence,
    performance dan circumvention perlu mendapatkan prioritas perhatian.
    Dari berbagai identifier pada Tab.1, maka fingerprint paling tepat,
    karena memiliki distinctiveness yang relatif tinggi, bersifat permanen,
    performance nya relatif tinggi dan level circumvention yang medium. Iris
    memiliki kelebihan, dimana pengambilan datanya dapat dilakukan tanpa
    menyentuh sensor (non invasive). Bahkan pada jarak yang cukup jauh (10m)
    iris seseorang masih bisa diambil dengan baik [8]. Akan tetapi evaluasi
    distinctiveness maupun stabilitas biometrics iris pada data skala besar
    masih tertinggal dibandingkan dengan fingerprint, yang memiliki sejarah
    lebih panjang. Untuk penerapan pada skala besar seperti e-KTP di
    Indonesia, track-record pemakaian suatu biometrics merupakan faktor yang
    harus dipertimbangkan, sehingga untuk saat ini, fingerprint merupakan
    pilihan yang tepat di antara berbagai identifier yang ada.



    Referensi


    1. Merriam Webster Dictionary
    2. B.Miller, Everything you need to know about biometric identification. Personal Identification News 1998 Biometric Industry Directory, Warfel & Miller, Inc., Washington DC, January 1988
    3. J. Wayman, A definition of biometrics National Biometric Test Center Collected Works 1997-2000, San Jose State University, 2000
    4. Nihon Jidou ninshiki sistemu kyoukai (2001). Nihon jidou ninshiki sisutemu kyoukai hen, Korede wakatta Baiometorikkusu, Ohmsha, 2001
    5. Situs Iris Challenge Evaluation http://iris.nist.gov/ice/ice2006.htm (terakhir diakses 19 April 2010)
    6. P.J.Phillips, T. Scruggs, A.J. O’Toole, P.J.Flynn, K.W.Bowyer,
      C.L.Schott and M.Sharpe, “FRVT 2006 and ICE 2006 Large-scale
      Experimental Results ”, IEEE Trans. PAMI, Vol.32, No.5, pp.831-846, May
      2010
    7. D. Maltoni, D. Maio, A. K. Jain, S.Prabhakar, Handbook of Fingerprint Recognition, New York Springer, 2003
    8. J.Wayman, A. Jain, D. Maltoni, D. Maio (Eds), Biometric Systems: Technology, Design and Performance Evaluation, Springer, 2005
    9. J. Daugman, “Recognizing Persons by Their Iris Patterns”, in Biometrics: Personal Identification in Networked Society, A.K.Jain, R.Bolle, and S. Pankanti (Eds.), Kluwer Academic, New York, 1999


Kembali Ke Atas Go down
http://flasher.home-forum.com
ASHARI™, M.Pd
®Rektor UPP-Rohul Community®
Sekilas mengenai biometrics Admini10
ASHARI™, M.Pd


Sekilas mengenai biometrics Empty
PostSubyek: Re: Sekilas mengenai biometrics   Sekilas mengenai biometrics EmptyWed Sep 26, 2012 4:01 pm

Teknologi biometrics adalah teknologi kemanan yang menggunakan bagian
tubuh sebagai identitas. Dunia medis mengatakan bahwa ada berapa bagian
tubuh kita yang sangat unik. Artinya, tidak dimiliki oleh lebih dari
satu individu. Contohnya saja sidik jari atau retina mata. Meskipun
bentuk atau warna mata bisa saja sama, namun retina mata belum tentu
sama. Begitu juga dengan suara dan struktur wajah. Bagian-bagian unik
inilah yang kemudian dikembangkan sebagai atribut keamanan.

Sebagai bagian dari teknologi keamanan, biometrics memiliki dua
fungsi sekaligus yang dapat dijalankan terpisah maupun secara bersamaan.
Yang pertama sebagai pencatat ID atau sebagai alat verifikasi
(password).

Teknologi biometrics hampir dapat diterapkan di mana saja. Mulai
untuk melindungi sebuah barang tertentu dari akses yang tidak
diinginkan, seperti komputer. Sampai untuk melindungi sebuah ruangan
yang ramai dari orang-orang tertentu. Misalnya, untuk mengetahui
keberadaan teroris atau penjahat lain di bandara.

Cara kerja teknologi keamanan yang satu ini hampir sama dengan
teknologi keamanan lain yang sangat bergantung kepada sensor. Sendor
yang digunakan pada teknologi biometrics cenderung mahal dan semakin
akurat ketajamannya maka akan semakin mahal.

Selain sensor, bagian yang tidak kalah penting dari biometrics adalah
data. Bagaimana Anda menyimpan data pada sebuah sistem sangat penting.
Sebab biometrics adalah teknologi yang bergantung kepada data. Bila data
yang disimpan tidak aman atau lengkap, kemungkinan adanya penyusup ke
system ini akan lebih besar.
Kembali Ke Atas Go down
http://flasher.home-forum.com
ASHARI™, M.Pd
®Rektor UPP-Rohul Community®
Sekilas mengenai biometrics Admini10
ASHARI™, M.Pd


Sekilas mengenai biometrics Empty
PostSubyek: Re: Sekilas mengenai biometrics   Sekilas mengenai biometrics EmptyWed Sep 26, 2012 4:03 pm

Pengertian Biometrik


Biometrik
Teknologi biometric merupakan teknologi yang digunakan untuk menunjukkan
keaslian (authentication) dari individu yang melakukan akses terhadap aset
organisasi. Authentication adalah konsep yang menunjukkan bahwa hanya mereka
yang diijinkan saja (authentic) yang dapat mempunyai akses terhadap asset
organisasi. Biometric bukan hanya digunakan dalam sistem informasi akuntansi,
aplikasinya cukup luas.


Menurut prediksi yang dilakukan oleh International Biometric Group, bahwa
industri keamanan biometric mendapat peningkatan pemasukan yang cukup besar
pada tahun 2007 jika dibandingkan tahun 2003. Implementasi biometric security
juga dilakukan oleh pemerintah Singapura, yang saat ini sedang merencanakan
penggunaan paspor biometric pada oktober 2005 dan saat ini 9000 penduduk
Singapura yang bekerja di airlines telah bersedia untuk melakukan uji coba
paspor biometric selama 6 bulan. Paspor ini memuat data-data pribadi
pemiliknya, seperti bentuk muka, sidik jari, dan bahkan pola selaput pelangi
mata atau iris. Semua data ini, akan disimpan dalam sebuah chip memori yang
termuat dalam paspor biometric. Hal yang lebih menarik lagi adalah ketika para
pemilik paspor lama tidak perlu mengganti jika paspor tersebut sudah
kadaluarsa, yang perlu dilakukan hanya menambahkan chip ini ke dalam paspor
yang sekarang dimiliki. Penggunaan paspor teknologi biometric ini dilakukan
oleh pemerintah Singapura sebagai respon untuk meningkatkan keamanan dalam
negeri (Radio Singapore International 2004). Kondisi ini bukan hanya terjadi di
Singapura, IBM sebagai industri yang bergerak dalam bidang produsen notebook
juga berencana akan menerapkan teknologi biometric sebagai salah satu
pengamanan notebook terbaru
Kembali Ke Atas Go down
http://flasher.home-forum.com
Sponsored content




Sekilas mengenai biometrics Empty
PostSubyek: Re: Sekilas mengenai biometrics   Sekilas mengenai biometrics Empty

Kembali Ke Atas Go down
 

Sekilas mengenai biometrics

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FORUM UPP-ROHUL :: === KUMPULAN MATERI PERKULIAHAN === :: BIOLOGI :: Biologi Umum-