FORUM UPP-ROHUL
Most Welcome All,

=SELAMAT DATANG DI UPP-ROHUL COMMUNITY=
=SILAKAN REGISTER BAGI YANG BELUM BISA LOG-IN=
=KAMI SENANG SEKALI JIKA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN BERSAMA KAMI DISINI=


=SALAM HANGAT=



BestRegard

Arie Bonuo™️
FORUM UPP-ROHUL
Most Welcome All,

=SELAMAT DATANG DI UPP-ROHUL COMMUNITY=
=SILAKAN REGISTER BAGI YANG BELUM BISA LOG-IN=
=KAMI SENANG SEKALI JIKA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN BERSAMA KAMI DISINI=


=SALAM HANGAT=



BestRegard

Arie Bonuo™️
FORUM UPP-ROHUL
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


AJANG BERBAGI DAN DISKUSI MAHASISWA UPP-ROKAN HULU
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
"REMEMBER" JANGAN PERNAH ANDA BERNIAT KULIAH DI UPP-ROHUL, KALAU HANYA UNTUK MENCARI GELAR, TAPI BERNIATLAH, KALAU KULIAH DI UPP-ROHUL UNTUK MENCARI ILMU YANG BISA ANDA KEMBANGKAN KE ANAK CUCU ANDA KELAK " : SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG DI FORUM UPP-ROHUL COMMUNITY : KAMI BAHAGIA SEKALI BILA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN ANDA BERSAMA KAMI : HARAPAN KITA BERSAMA, SEMOGA FORUM INI BISA BERKEMBANG DAN MAJU SELAMANYA " BestRegard " ARIE BONUO™
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search

My Great Web page
SELAMAT DATANG Tamu, SELAMAT BERGABUNG DI UPP-ROHUL COMMUNITY

Latest Topics
Topic
Written by
DESKRIPSI TINGKAT KESULITAN SOAL ( C1, C2, C3, C4, C5, C6)
Download Quran in Word 2.2 untuk Ms Office Word 2003 - 2013
BAB 7 TUMBUHAN
BAB 6 FUNGI (JAMUR)
BAB 5 PROTISTA
BAB 4 MONERA
BAB 3 VIRUS
BAB II KEANEKARAGAMAN HAYATI
BAB I MENGENAL BIOLOGI SEBAGAI ILMU
Sunat untuk Kaum Hawa Menurut Hukum Islam





















Share | 
 

 SEJARAH SINGKAT RASULULLAH

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
ASHARI™, M.Pd
®Rektor UPP-Rohul Community®
SEJARAH SINGKAT RASULULLAH Admini10
ASHARI™, M.Pd


SEJARAH SINGKAT RASULULLAH Empty
PostSubyek: SEJARAH SINGKAT RASULULLAH   SEJARAH SINGKAT RASULULLAH EmptySun Apr 01, 2012 8:48 am

BAB I
PENDAHULUAN

Nabi Muhammad (bahasa Arab: محمد, juga
dikenal sebagai Mohammad, Mohammed, dan kadang-kadang oleh orientalis
Mahomet, Mahomed) adalah pembawa ajaran Islam, dan diyakini oleh umat
Muslim sebagai nabi Allah (Rasul) yang terakhir. Menurut biografi
tradisional Muslimnya (dalam bahasa Arab disebut sirah), ia lahir
sekitar tahun 570, diperkirakan 20 April 570 di Mekkah (atau "Makkah")
dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah. Kedua kota tersebut terletak di
daerah Hejaz (Arab Saudi saat ini). Muhammad diriwayatkan memiliki 11
istri.
Muhammad" dalam bahasa Arab berarti "dia yang terpuji". Muslim
mempercayai bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad S.A.W adalah
penyempurnaan dari agama-agama yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya.
Mereka memanggilnya dengan gelar Rasulullah (رسول الله), dan menambahkan
kalimat sallallaahu alayhi wasallam (صلى الله عليه و سلم, yang berarti
"semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering
disingkat "S.A.W") setelah namanya. Selain itu Al-Qur'an dalam Surah
As-Saff (QS 61:6) menyebut Muhammad dengan nama "Ahmad" (أحمد), yang
dalam bahasa Arab juga berarti "terpuji".
Michael H. Hart, dalam
bukunya The 100, menetapkan Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh
sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya
orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal agama
maupun hal duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan
terpecah belah, menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan
pasukan Romawi di medan pertempuran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pernikahan
Dr.
Thaha Husain dalam bukunya yang berjudul Ah Hamsy As-Sirah, memandang
pernikahan Abdullah bin Abdul Muthalib dengan Aminah binti Wahb
merupakan peristiwa bernilai sejarah. Pertama, karena kepatuhan Abdullah
kepada ayahnya yang sedemikian tinggi sehingga ia rela menyerahkan diri
sepenuhnya ketia di bawa oleh ayahnay hendak disembelih – seagai
penunaian nazar – oleh ayahnya sendiri di sebuah tempat terletak antara
berhala Isaf dan berhala Nailah. Beruntunglah ia karena di selematkan
oleh orang-orang Quraisy, sehingga Abdul Mutahlib dapat menerima nasehat
dari seorang hakim (ahli nujum) untuk menebus pelaksanaan nazarnya
dengan menyembelih ekor unta. Seperti peristiwa yang terjadi antara
Nabi Islam dan Ayahnya Nabi Ibrahim a.s. kedua, keselamatan Adullah bin A
bdul Muthalib sama sekali bukan suatu peristiwa yang terjadi secara
kebetulan, melainkan karena sebab kehadiran seorang Nabi dan Rasul
Utusan Allah kepada seluruh bagi umat manusia.
Setelah Abdullah genap
berusia 23 tahun, oleh ayahnya ia dinikahkan dengan seorang putrid Banu
Zuhrah, yang bernama Aminah binti Wahb. Setelah menikah, Abdullah hanya
3 hari tinggal di rumah mertuanya. Pada berikutnya ia tinggal di
pemukiman Abdul Muthali. Tiga bbulam kemudian Abdullah bersama rombongan
kepalanya pergi berniaga ke Syam. Meninggalkan ayah dan istrinya di
Mekkah. Menurut riwayat ketika itu Aminah sedang mengandung.
Dalam
perjalanan kembali ke Mekkah Abdullah tinggal sementara di Yasrib, dan
dalam masa persinggahan itu ia jatuh sakit. Sementara itu sebagian
rombongan kafilah kembali ke Mekkah lebih dahulu, di Yasrib Abdullah di
rawat oleh salah satu keluarga dari Bani An-Najar. Abdullah wafat
setelah sakit kurang lebih selama 2 bulan.

B. Kelahiran Nabi Muhammad saw
Ketika
umat Islam kehilangan dan kecopotan ideologi hidupnya. Di lahirkan
seseorang yang akan membawa perubahan dan pengaruh besar terhadap dunia.
Bapaknya yang bernama Abdullah meninggal kurang lebih 7 bulan sebelum
ia dilahirkan atau sekitar 2 bulan di dalam kandungan ibunya Siti
Aminah.
Menurut sumber berita yang berasal dari Ali bin Harb
Al-Mushiliy, Makhsum bin Hani al-Makhzumiy, menuturkan: pada malam
kelahiran Nabi Istana Kisra (Maharaja Persia) terguncang-guncang laksana
digoyang oleh gempa sehingga 14 pilar penyangga berjatuhan. Api
sesembahan Majusi yang selama 10 abad tidak pernah padam, pada malam itu
tiba-tiba padam. Air telaga “sawa” yang terkenal di Persia mendadak
surut tanpa sebab. Pada malam tersebut juga, Kisra dalam mimpinya
melihat kejadian luar biasa aneh dalam mimpinya ia melihat seekor unta
liar menggiring seekor kuda jantan menyebrangi sungai Dajlah (Tigris),
kemudian cepat b berkembang biak di negerinya.
Nabi dilahirkan di
rumah Abu Thalib, pada senin 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 20 April
571 M. kelahirannya membuat Abdul Muthalib sangat gembira, beliau
kemudian di bawa oleh kakeknya ke kaki Ka’bah, dan di tempat suti itulah
beliau diberi nama Muhammad, nama yang belum pernah ada sebelumnya.
Adapun
tahun kelahiran beliau dinamakan tahun Gajah, karena pada tahun itu
kota Mekkah di serang oleh pasukan Nasrani yang dipimpin Abrahah dengan
bertunggangan Gajah.
Menurut kebudayaan Arab jika seseorang lahir
dari keluarga terpandang maka anak tersebut akan di susukan kepada orang
lain. Ini bertujuan agar bayi tersebut dapat menghirup udara segar,
terhindar dari penyakit kota, dan agar ia dapat berbicara dengan bahasa
yang murni serta fasih. Maka kemudian, Nabi Muhammad saw di serahkan
ibunya kepada seorang perempuan yang baik, Halimah Sa’diyah dari Bani
Sa’ad kabilah Hawazin, yang bermukim tidak jauh dari Mekkah. Disitulah
Nabi di asuh dan dibesarkan selama 4 tahun.

C. Kematian Ibu dan Kakek
Selama
4 tahun lamanya nabi dirawat oleh Halimah Sa’diyah, kemudian Nabi
dikembalikan kepada Siti Aminah ibunya. Ketika kira-kira berusia 6
tahun, beliau di bawa oleh ibunya ke Madinah bersama dengan Ummu
Aisaman, budak peninggalan ayahnya Abdullah. Tujuan perjalanan ini
adalah untuk berziarah ke makam ayahnya dan memperkenalkan kepada
keluarga neneknya Bani Najjar.
Mereka di Madinah kurang lebih 1
bulan. Dalam perjalanan kembali Ke Mekkah, Aminah jatuh sakit dan
meninggal yang kemudian di makamkan di suatu tempat yang bernama Alaa.
Betapa sedih dan bingungnya Nabi dengan kematian ibunya tersebut.
Jadilah ia seorang yatim piatu, yang tidak mempunyai ayah dan ibu. Maka
nabi pun melanjutkan perjalanan kembali ke Mekkah bersama Ummu Aiman.
Kemudian
Muhammad saw di asuh oleh kakeknya Abdullah Muthalib. Abdul Muthalib
sangat menyayangi Nabi, hal ini dibuktikan seperti yang dikatakan
Is’haq: “Maka adalah rasulullah itu hidup di dalam asuhan neneknya Abdul
Muthalib ibn Hisyam. Neneknya itu ada mempunyai suatu hamparan tempat
duduk di bawah lindungan Ka’bah itu. Anak-anaknya semunya duduk di
sekeliling hamparan itu. Kalau dia belum dating, tidak ada seorang pun
anak-anaknya yang berani duduk dekat, lantaran amat hormat kepada orang
tua itu. Maka datanglah Rasulullah – ketika itu dia masih anak-anak, dia
duduk saja ke atas hamparan itu. Maka dating pulalah anak-anak neneknya
itu hendak mengambil tangannya menyuruhnya undur. Demi kelihatan Abdul
Muthalib diapun berkata: “Biarkan saja cucuku in berbuat sekehendaknya.
Demi Tuhan sesungguhnya dia kelah akan mempunyai kedudukan penting.
Kalau anak itu didudukkan di pangkuannya, di barut-barutnya punggunya
dengan tangannya, di senangkannya hati anak itu dan dibiarkannya apa
yang diperbuatnya.
Tetapi tidak beberapa lama kemudian Abdul Muthalib
juga meninggal, ketika itu Nabi Muhammad saw berusian 8 tahun. Ini
tidak hanya duka cita untuk Nabi sendiri tetapi juga duka cita bagi
segenap penduduka Mekkah. Dengan meninggalnya Abdul Muthalib, penduduk
Mekkah kehilangan seorang pembesar dan pemimpin yang cerdas, bijaksana,
berani, dan perwira yang tidak mudah untuk di cari penggantinya.

D. Pengalaman Penting
Setelah
meninggalnya Abdul Muthalib, nabi kemudian di asuh oleh pamanya Abu
Thalib. Sebagaimana kakeknya, pamannya Abu Thalib juga sangat menyayangi
nabi. Ketika berusia 12 tahun, Muhammad saw mengikuti pamannya
berdagang ke negeri Syam. Ketika sampai di Bushra, nabi dan pamannya
bertemu dengan “Bukhaira” seorang pendeta Nasrani. Pendeta tersebut
menyarankan supaya Abu Thalib segera membawa keponakannya kembali ke
Mekkah, sebab ia khawatir orang Yahudi akan menganiaya Nabi. Karena ia
melihat pada diri Muhammad pertanda kenabian. Abu Thalib menyegerakan
dagangannya dan kembali ke Mekkah.
Diwaktu nabi Muhammad saw berumur ±
15 tahun, terjadilah peristiwa yang bersejarah bagi penduduk Mekah,
yaitu peperangan antara suku Quraisy dan Kinanah di satu pihak, dengan
suku Qais ‘Ailan di lain pihak. Nabi Muhammad ikut memberikan bantuan
kepada paman-pamannya dengan menyediakan keperluan peperangan.
Peperangan
terjadi pada bulan suci yaitu bulan Zulkaidah, pada bulan tersebut di
larang berkelahi dan menumpahkan darah, dan dianggap melanggar kesucian
bulan Zulkaidah yang menurut ideology bangsa Arab peristiwa itu adalah
pelanggaran terhadap kesucian. Dengan demikian perang ini dinamakan
Herbul figar (perang yang memecahkan kesucian).
Menginjak masa
dewasa, nabi berusaha menghidupi dirinya sendiri. Karena kejujurannya
seorang Janda bernama Siti Khadijah mempercayakan barang dagangannya
untuk dibawa berdagang ke Syam. Nabi di temani oleh Maisarah pembantu
Siti Khadijah.
Setelah nabi dating dari Syam dengan laba yang banyak,
Siti Khadijah sangat gembira. Kemudian Siti Khadijah melamar nabi
melalui Abu Thalib pamannya. Setelah mendapat persetujuan nabi,
pernikahan pun di langsungkan, nabi berumur ± 25 tahun sedangkan
khadijah berusian ± 40 tahun.
Perkawinan ini memba ketenangan dan
ketentraman bagi nabip, beliau memperoleh cinta kasih yang tulus dari
seorang perempuan yang nantinya merupakan orang yang pertama mengakui
kerasulannya, dan selalu menyertai nabi dalam dakwah serta rela
menanggung penderitaan dengan berkorban harta sekalipun.
Nabi
Muhammad saw semakin di kenal namanya oleh penduduk Mekkah ketika beliau
mendamaikan para pemuka Quraisy dalam masalah memperbaiki Ka’bah. Dalam
proses perbaikan mereka saling bergotong-royong, tetapi masalah muncul
ketika hendak dikembalikan Batu Hitam (Al-Hajarul Aswad) ke tempat
semula. Para pemuka Quraisy berselisih paham dan merasa sama-sama berhak
untuk meletakkan batu tersebut. Akhirnya di sepakati barang siapa yang
dating lebih awal ke Ka’bah di alah yang berhap ternyata yang dating
pertama kali adalah Rasullah. Tapi nabi bukan orang yang suka menguasai
sesuatu. Maka, di hamparkannya sehelai kain, di letakkannya Hajaral Aswa
di tengah-tengah, dan beliau suruh para pemuka Quraisy mengangkat
tepi-tepi kain tersebut. Setelah sampai di tempat semua, nabi kembali
mengangkat batu hitam tersebut dan meletakkannya.
Kejadian ini
membawa kepuasan terhadap para pemuka Quraisy, dan kejadian in terjadi
ketika beliau berumur 36 tahun, yang kemudian Nabi Muhammad saw di beri
gelar Al-Amien yang berarti yang dipercaya.

E. Muhammad Menjadi Rasul
Ketika
menginjak usia 40 tahun, nabi lebih banyak mengerjarkan tahanuts
(menyendiri) dari sebelumnya. Berhubung beliau bertahanuts bertepatan
dengan bulan Ramadhan nabi membawa bekal lebih banyak, karena akan
bertahanuts lebih lama di gua Hirra.
Di malam 17 Ramadhan, tepatnya 6
Agustus 610 M ketika beliau sedang bertahanuts, malaikat Jibril dating
membawa wahyu dan menyuruh Nabi membacanya, kabarnya : “Bacalah”,
Rasulullah kaget dan menjawab “Aku tidak dapat membaca”. Beliau
direngkuh Jibril berulang-ulang sampai nafasnya sesak, dan akhirnya nabi
kita menjawab “Apa yang kubaca”, kata Jibril:

Ayat diatas adalah
wahyu pertama untuk nabi dan sekaligus bukti diangkatnya beliau sebagai
seorang rasul. Ketika itu di usia beliau mencapai 40 tahun 6 bulan 8
hari menurut tahun bulan (Qamariah) atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut
tahun matahari (Syamsiah).
Kurang lebih setengah tahun sesudah wahyu pertama, turunlah wahyu yang kedua, yang berbunyi sebagai berikut:

Wahyu
ini memperjelas apa yang harus disampaikan Rasulullah saw, yaitu
mengajak umat manusia menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Ini awal
perintah penyiaran agma Allah kepada seluruh umat manusia.

F. Dakwah Rasulullah saw
Dalam menyiarkan agama Islam atau berdakwah, ada 2 cara yang dilakukan Rasulullah:
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Dengan
turunya wahyu kedua, mulailah nabi berdakwah, tapi dengan cara
sembunyi-sembunyi. Mulai dari yang tinggal satu rumah dengan beliau,
sahabat terdekat, dan orang-perorang. Seruannya adalah agar mereka tidak
menyembah berhala dan hanya menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa yang
pertama beriman adalah Siti Khadijah istri N abi sendiri. Kemudian anak
paman Nabi yang masih mudaa, Ali bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah
seorang budak nabi yang kemudian dijadikan anak angkat. Setelah itu Abu
Bakar juga beriman dan memeluk Islam.
Dengan perantara Abu Bakar
inilah banyak orang yang memeluk Islam, antara lain: Utsman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan beberapa penduduk Mekkah dari
kabilah Quraisy.
2. Dakwah secara terang-terangan
Tiga tahun
lamanya nabi menyampaikan da’watul afraad (dakwah secara
sembunyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah yang lain). Kemudian turunlah
ayat surah al-Hijr: 94 yang berbunyi:

Ayat tersebut
mengisyaratkan agar nabi menyampaikan ajaran Islam secara
terang-terangan. Kemudian mulailah nabi berceramah di tempat-tempat
umum, yang diragukan kepada kerabat sendiri, penduduk Mekkah pada
umumnya, dari berbagai macam lapisan masyarakat, bangsawn maupun sahaya,
serta orang-orang yang datang ke Mekkah menunaikan haji.
Dengan
dakwah secara terang-terangan ini dan agama yang baru yang diserukan,
Rasulullah menjadi perhatian dan buah bibir masyarakat di kota Mekkah.
Dakwah inipun menimbulkan kecaman dari orang-orang Quraisy.
Menurut Ahmad Syalabi, ada 5 faktor yang mendorong orang Quraisy menentang seruan Islam itu:
1).
Meraka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Mereka
mengira bahwa tunduk kepada seruan Muhammad berarti tunduk kepada
kepemimpinan Abdul Muthalib. Yang terakhir ini sangat tidak mereka
inginkan. 2). Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara bangsawan
dan sahaya. Hal ini tidak disetujui oleh kelas bangsawan Quraisy. 3).
Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang kebangkitan
kembali dan pembalasan di akhirat. 4). Taklid kepada nenek moyang adalah
kebiasaan yang berurat berakar pada bangsa Arab. 5). Pemahat dan
penjual patung memandang Islam sebagai penghalang rezeki.
Banyak cara
yang dilakukan orang Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad, mulai
dengan cara diplomatic dan bujuk rayu, inipun tidak berhasil. Sehingga
orang Quraisy menngkatkan kekerasan fisik yang telah lama dilakukan.
Kekejaman
yang dilakukan para Quraisy, menimbulkan dorongan agar Nabi
menghindarikan shahabat-sahabatnya keluar Mekkah. Pada bulan ke-5
kerasulan, nabi menetapkan Habsyah (Eithopia) sebagai negeri tempat
pengungsian, karena Negus (naga) negeri itu adalah seorang yang adil.
Menguatnya
posisi Islam dikarenakan dengan masuknya dua tokoh besar (Hamzah dan
Umar bin Khattab) memperkeras reaksi kaum Quraisy. Mereka menempuh cara
baru dengan melumpuhkan kekuatan Muhammad yang bersandar pada
perlindungan Bani Hasyim. Cara yang ditempuh ialah pembaikotan. Akibat
baikot ini, Bani Hasyim menderita kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaran
yang tiada tandingannya. Pembaikotan ini berhenti setelah beberapa
pemimpin Quraisy menyadari apa yang mereka lakukan sungguh keterlaluan.
Namun
tidak lama setelah itu, Abu Thalib paman Nabi yang merupakan pelindung
utamanya meninggal di usian 87 tahun. Tiga hari kemudian, khadijah
istri nabi meninggal pula. Peristiwa ini terjadi tahun ke sepuluh
kerasulan. Tahun ini merupakan tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad saw.
Untuk
menghibur nabi yang sedang berduka cita, Allah swt memerintahkan beliau
Isra’ Mi’raj, dari Mekkah ke Baitul Maqdis di Pelestina, kemudian terus
naik ke langit ke tujuh dan sidratul Muntaha. Disitulah nabi menerima
perintah langsung shalat lima waktu. Isra’ Mi’raj ini bertujuan agar
nabi memiliki kekuatan bathin dan menambah keyakinan beliau sebagai
seorang Rasul yang diutus ketengah umat untuk menyampaikan risalah-Nya.
Peristiwa ini juga menjadi ujian bagi kaum Muslim, apakah mereka beriman
dan percaya kepada kejadian luar biasa yang sulit diterima logika.
Peristiwa ini terjadi pada malam 27 Rajab tahunh ke-10 kerasulan.

G. Wafatnya Rasulullah
Karena
masa tugasnya hampir selesai, Rasulullah berniat melaksanakan haji
wada’ (haji perpisahan). Pada tanggal 25 Zulkaidah tahun ke-10
kerasulan, Rasulullah meninggalkan Madinah menuju Mekkah dengan kaum
muslimin yang ikut mengerjakan haji ± 100.000 orang.
Sebelum
menyelesaikan ibadah haji Rasulullah saw berpidato di bukit Arafah pada
tanggal 8 Zulhijah, bertepatan 7 Maret 632 M. kira-kira 3 bulan setelah
haji wada’, nabi demam beberapa hari, sehingga tidak dapat mengimami
shalat berjamaah, maka Abu Bakar yang menggantikan beliau.
Pada tanggal 12 rabiul awal tahun 11 H atau 8 Juni 632 M. nabi wafat di usianya yang ke-63 tahun.
Selama
kurang lebih 23 tahun Rasulullah berdakwah menyerukan risalah-Nya. Dan
kemudian beliau wafat dengan tidak meninggalkan harta waris untuk anak
istrinya. Tetapi beliau meninggalkan dua pusaka yang diwariskan kepada
seluruh umatnya. Soalnya:


H. Perubahan yang Dibawa Oleh Nabi Muhammad saw Terhadap Bangsa Arab
Perubahan
yang dibawa Nabi meliputi segala bidang kehidupan sebab utama perubahan
dan kemenangan terbesar terletak pada agama yang dibawa Nabi, agama
Islam yang memuat ajakan-ajakan tentang kepercayaan, politik,
kemasyarakatan, yang kesemuanya di terapkan oleh Muhammad saw dalam
kehidupan bangsa Arab.
1. Segi keagamaan
Bangsa Arab di zaman
zahiliyah, menyembah patung-patung dan batu-batu berhala dan mereka
menyembelih hewan-hewan korban di hadapan patung-patung itu untuk
memuliakannya. Kemudian datanglah agama Islam yang membawa undang-undang
dari Allah swt yakni Alquran, yang mengatur kehidupan mereka baik
mengenai hubungan antar individu maupun mengenai keeper cayaan (rukun
iman) dan mengenai ibadat (rukun islam). Kitab suci Alquran benar-benar
telah menghidupkan jiwa bangsa Arab.
2. Segi kemasyarakatan
Satu
pengaruh yang sangat signifikan dari agama Islam terhadap bangsa Arab
adalah timbulnya kesadaran akan arti pentingnya disiplin dan ketaatan.
Islamlah yang pertama-tama mengangkat derajat wanita, memberikan hak-hak
kepada wanita sesuai dengan keberhasilannya. Islam menegakkan pula
ajaran persamaan antara manusia dan pemberantasan perbudakan
3. Segi politik
Bangsa
Arab sebelum Islam, hidup bersuku-suku (kabilah-kabilah) dan berdiri
sendiri-sendiri, satu sama lain kadang-kadang saling bermusuhan. Sesudah
bangsa Arab memeluk agama Islam kekabilahan itu ditinggalkan, dan
timbullah kesatuan persaudaraan dan kesatuan agama, yakni kesatuan umat
manusia di bawah satu naungan panji kalimamt syahadat.


BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Dari makalah yang kami susun ini, akhirnya kami dapat mengambil poin-poin kesimpulannya, yaitu:
1.
Terjadi beberapa hal anek sewaktu Nabi akan dilahirkan, salah satunya
adalah api sesembahan Majusi yang tidak pernah padam selama 10 abad
tiba-tiba padam pada malam akan dilahirkannya Nabi.
2. Walaupun
seorang yatim piatu, namun nabi tetap semangat menjalani kehidupan.
Buktinya ketika berusia 12 tahun, ia sudah ikut pamannya Abu Thalib
berniaga ke Syam.
3. Nabi Muhammad adalah seseorang yang adil dan
bijaksana, yaitu dengan mendamaikan para pemuka Quraisy yang berselisih
paham masalah peletakkan batu hitam (al-hajarul aswad) yang kemudian
beliau di beri gelar al-amien (dapat dipercaya).
4. Sifat sabar yang diselimuti Rasulullah sewaktu menyampaikan dakwah Islam menghadapi tantangan dari para Quraisy.
5. Ada dua pusaka yang harus kita pegang seperti yang disabdakan nabi, yaitu Al-quran dan As-Sunnah.
6.
Banyak perubahan yang dibawa Nabi melalui ajaran Islam dan hal ini
terjadi di segala segi kehidupan. Di antaranya, segi keagamaan,
kemasyarakatanl, dan politik.

DAFTAR PUSTAKA


Al-Qur’an dan Terjemahnya, Khadim al-Haramain Asy-Syarifain.
Hamka, Prof. Dr., Sejarah Ummat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1975 (cetakan kelima, Jilid 1).
Munawir, Imam, Kebangkitan Islam dan Tantangan yang di Hadapi dari Masa Ke Masa,.PT. Bina Ilmu Surabaya, 1984. (Cetakan kedua).
Yatim., M.A., Dr. Badri, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, PT. Rajawali Grafindo Persada. Jakarta.
Kembali Ke Atas Go down
http://flasher.home-forum.com
 

SEJARAH SINGKAT RASULULLAH

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

 Similar topics

-
» Runtuhnya Mitos R.A Kartini Dan Rekayasa Sejarah

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FORUM UPP-ROHUL :: === KUMPULAN MATERI PERKULIAHAN === :: Agama-