FORUM UPP-ROHUL
Most Welcome All,

=SELAMAT DATANG DI UPP-ROHUL COMMUNITY=
=SILAKAN REGISTER BAGI YANG BELUM BISA LOG-IN=
=KAMI SENANG SEKALI JIKA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN BERSAMA KAMI DISINI=


=SALAM HANGAT=



BestRegard

Arie Bonuo™️
FORUM UPP-ROHUL
Most Welcome All,

=SELAMAT DATANG DI UPP-ROHUL COMMUNITY=
=SILAKAN REGISTER BAGI YANG BELUM BISA LOG-IN=
=KAMI SENANG SEKALI JIKA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN BERSAMA KAMI DISINI=


=SALAM HANGAT=



BestRegard

Arie Bonuo™️
FORUM UPP-ROHUL
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


AJANG BERBAGI DAN DISKUSI MAHASISWA UPP-ROKAN HULU
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
"REMEMBER" JANGAN PERNAH ANDA BERNIAT KULIAH DI UPP-ROHUL, KALAU HANYA UNTUK MENCARI GELAR, TAPI BERNIATLAH, KALAU KULIAH DI UPP-ROHUL UNTUK MENCARI ILMU YANG BISA ANDA KEMBANGKAN KE ANAK CUCU ANDA KELAK " : SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG DI FORUM UPP-ROHUL COMMUNITY : KAMI BAHAGIA SEKALI BILA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN ANDA BERSAMA KAMI : HARAPAN KITA BERSAMA, SEMOGA FORUM INI BISA BERKEMBANG DAN MAJU SELAMANYA " BestRegard " ARIE BONUO™
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search

My Great Web page
SELAMAT DATANG Tamu, SELAMAT BERGABUNG DI UPP-ROHUL COMMUNITY

Latest Topics
Topic
Written by
DESKRIPSI TINGKAT KESULITAN SOAL ( C1, C2, C3, C4, C5, C6)
Download Quran in Word 2.2 untuk Ms Office Word 2003 - 2013
BAB 7 TUMBUHAN
BAB 6 FUNGI (JAMUR)
BAB 5 PROTISTA
BAB 4 MONERA
BAB 3 VIRUS
BAB II KEANEKARAGAMAN HAYATI
BAB I MENGENAL BIOLOGI SEBAGAI ILMU
Sunat untuk Kaum Hawa Menurut Hukum Islam





















Share | 
 

 all about kodok

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
budiman
™Komting UPP Community™
all about kodok Member12
budiman


all about kodok Empty
PostSubyek: all about kodok   all about kodok EmptySun Jun 03, 2012 6:02 am

pengamatan terhadap sistem reproduksi katak: 1. Sistem Genitalia Amphibi Jantan
Pada
amphibi jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan
yang digantungkan oleh mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus
adiposum, terletak di bagian posterior rongga abdomen.
Saluran
reproduksinya yaitu, Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan
membawa spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat
kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan membesar membentuk
vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vesikula seminalis akan
membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan
saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial
menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral
ginjal, ia berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang
masih jelas dijumpai.
Pada urodela lebih
panjang daripada salientia yang berbentuk oval sampai bulat dan lebih
kompak. Pada caecilian, strukturnya panjang seperti rangkaian
manik-manik. Pada salamander testis terlihat lebih pendek dengan
permukaan yang tidak rata. Badan lemak terlihat pada gonad jantan.
2. Sistem Genitalia Amphibi Betina
Pada
betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai
jaringan lemak berwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum
korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan
pars progonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium.
Saluran
reproduksi berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk
dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan
lubangnya yang disebut oskum abdominal. Oviduk di sebelah kaudal
mengadakan pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya
bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat asistensi Anatomi Hewan).
3. Pembuahan Eksternal
Sistem
reproduksi pada amphibi, pembuahannya terjadi secara eksternal, artinya
penyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada
pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena
kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan
secara internal.
Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak,
kalau kita membedah katak betina yang sedang bertelur, kita akan
menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya,
itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai
ribuan.
Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian
leher, yang berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika
mengadakan fertilisasi. Hal ini diimbangi oleh katak jantan dengan
adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu berupan telapak yang
lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi
fertilisasi.
Sumber:
Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM
Tim Asistensi. 1990. Diktat Asistensi Anatomi Hewan-Zoologi. Yogyakarta. Jurusan Zoologi UGM
all about kodok Reproduksi-katak

Morfologi Kodok
Kepala
dan badan lebar bersatu, ada dua pasang kaki atau anggota, tak ada
leher dan ekor. Bagian dalam ditutupi dengat kulit basah halus lunak.
Kepala mempunyai mulut tang lebar untuk mengambil makanan, 2 lubang
hidung/ nares externa yang kecil dekat ujung hidung yang berfungsi dalam
pernapasan, 2 mata yang besar spherik, dibelakangnya 2 lubang pipih
tertutup oleh membrane tympani yang berfungsi sebagai telinga untuk
menerima gelombang suara. Tiap mata mempunyai kelopak mata atas dan
bawah, serta di dalamnya mempunyai selaput mata bening membrane
nictitans untuk menutupi mata apabila berada di dalam air. Di bagian
ujung belakang badan dijumpai anus, lubang kecil untuk membuang
sisa-sisa makananyang tak dicerna, urine dan sel-sel kelamin/ telur atau
sperma dari alat reproduksi (Kastowo, 1982: 32 )
Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan bawah (antebrancium), tangan (manus), dan jari-jari (digiti). Pada kaki belakang terdiri atas paha (femur), betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti) (Radiopoetro, 1996: 474).
Secara umum katak jumlah jari tungkai depan biasanya empat jari dan tungkai belakang lima jari. Pada tungkai belakang memanjang yang berpotensi untuk melompat. Kadang-kadang dijumpai jari tambahan sebagai prehaluk pada sisi ventral kaki. Prehaluk ini pada Spadefoot (katak penggali tanah) berupa tulang -tulang keras yang digunakan untuk menggali tanah sebagai tempat bersembunyi (Radiopoetro, 1996: 474).
Kulit
amphibi sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang tipis
fleksibel membagi bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap
penyakit, berfungsi dalam pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak
pernah minum. Di lengkapi dengan kelenjar mukosa yang menyebabkan kulit
terjaga kelembabannya, bagi spesies yang hidup di air, mukus memberikan
minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar memiliki kelenjar granular dan
kelenjar mukus. Keduanya mirip, akan tetapi hasil produksinya
berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau racun untuk
melindungi diri dari musuh. Keduanya dikelompokkan sebagai kelenjar
alveolar (kelenjar yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi
produknya di keluarkan lewat dinding selnya sendiri secara alami).
Kelenjar racundapat menimbukan iritasi pada kulit (Sukiya, 2005: 47).
atak
adalah bilateral simetris, dengan bagian sisi kiri dan kanan equal.
Bagian tengah disebut medial, samping/lateral, badan muka depan adalah
ujung anterior, bagian belakang disebutujung posterior, bagian punggung
atau dorsal, sedang bagian muka ventral. Bagian badan terdiri atas
kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/ thorax atau pectoral, perut
atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal pendek (Kastowo, 1982:
32).









all about kodok Graphic1 Gambar 1.1 Morfologi Katak








all about kodok Kodok3


Kalsifikasi
Berdasarkan ciri-ciri morfologi diatas klasifikasi katak adalah sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Kelas Amphibia
Ordo Annura
Famili Bufodae
Genus Bufo
Spesies Bufo melanostictu (Merrem, 1982).


Anatomi dan fisiologi
Sistem Rangka
Amphibi
memiliki sistem rangka yang lebih tebal dan luas secara proporsional,
apabila dibandingkan dengan pisces. Tengkorak Amphibi mempunyai
tulang-tulang premaksila, nasal, frontal, parietal, dan skuamosa. Pada
permukaan dorsal dari tubuh anura tidak tertutup tulang seluruhnya.
Bagian kondrokronium belum mengeras, hanya daerah oksipital dan
eksoksipital yang mengeras, dan masing-masing memiliki kondila bertemu
dengan vertebra pertama. Amphibi tidak memiliki langit-langit (palatum skunder), akibatnya nares internal lebih maju di dalam langit-langit mulut. Di bagian ventral otak tertutup oleh tulang dermal dinamakan parasfenoid.
Gigi terletak pada premaksila, maksila, palatine, vomer, parasfenoid,
dan tulang dental. Ada beberapa Amphibi yang tidak memiliki gigi, atau
gigi pada rahang bawah mereduksi (Sukiya, 2005).
Sistem Otot
Sistem
otot Amphibi, seperti sistem-sistem otot pada organ yang lain sebagai
transisi antara ikan dan reptil. Sistem otot ikan terpusat pada gerakan
tubuh ke lateral, membuka dan menutup mulut serta gill apertura
(operculum atau penutup lubang/celah insang), dan gerakan sirip yang
relatif sederhana. Ada perbedaan antara ikan dengan amphibi, yaitu sekat horizontal pada amphibi membagi otot dorsal dan ventral (Sukiya, 2005: 40).
Sistem Pencernaan
Di
dalam mulut terdapat gerigi kecil di sepanjang rahang atas, dan ada
gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot dan bfurfate
(cabang dua) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut.
Saluran pencernaan mulai dari esophagus (bedinding lurus dan besar)
langsung bersatu dengan lambung. Lambung memanjang dan erkelok ke
samping kiri dan berotot. Usus terdiri dari intestinum (keci, panjang,
berkelok-kelok), rectum yang langsung bersatu dengan cloaca. Hati dn
pancreas mempunyai mempunyai saluran-saluran menuju ke duodenum, kandung
empedu, lambung intestinum. Pada potongan melintang intestinum terdiri
dari empat lapisan, yaitu: peritoneum, lapisan otot, submukosa dan
mukosa (Brotowidjoyo, 1994: 56).
Sistem saraf
Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf sentral dan sistem saraf periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari : encephalon (otak) dan medulla spinalis. Enchephalon terdapat pada kotak otak (cranium). Pada sebelah dorsal akan tampak dua lobus olfactorium menuju saccus nasalis, dua haemisperium cerebri atau cerebrum kanan kiri yang berbentuk ooid yang dihubungkan dengan comisure anterior, sedangkan bagian anteriornya dergabung dengan dienchepalon medialis. Dibagian belakang ini terdapat dua bulatan lobus opticus yang ditumpuk otak tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya merupakan cerebreum (otak kecil). Dibelakang terdapat bagian terbuka sebelah atas yakni medulla oblongata yang berhubungan dengan medulla spinalis dan berakhir disebelah felium terminale (Jasin, 1984: 271).
Sistem respirasi
Pada
kodok, oksigen berdifusi melalui kulit, dan paru-paru. Kecuali pada
fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput
rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan
banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi
gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis
tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput
rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karna
kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler
sehingga gas pernapasan mudah berdifusi (Godknecht, 2004).
Sistem Reproduksi
Reproduksi
pada katak yaitu dengan cara fertilisasi eksternal, katak jantan
menjepit katak betina ketika perkawinan (yaitu ketika telur dilepaskan
dan sperma disemprotkan) (Brotowijdoyo.1989: 201).




all about kodok Sas
Kembali Ke Atas Go down
 

all about kodok

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FORUM UPP-ROHUL :: === KUMPULAN MATERI PERKULIAHAN === :: BIOLOGI :: Biologi Umum-