FORUM UPP-ROHUL
Most Welcome All,

=SELAMAT DATANG DI UPP-ROHUL COMMUNITY=
=SILAKAN REGISTER BAGI YANG BELUM BISA LOG-IN=
=KAMI SENANG SEKALI JIKA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN BERSAMA KAMI DISINI=


=SALAM HANGAT=



BestRegard

Arie Bonuo™️
FORUM UPP-ROHUL
Most Welcome All,

=SELAMAT DATANG DI UPP-ROHUL COMMUNITY=
=SILAKAN REGISTER BAGI YANG BELUM BISA LOG-IN=
=KAMI SENANG SEKALI JIKA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN BERSAMA KAMI DISINI=


=SALAM HANGAT=



BestRegard

Arie Bonuo™️
FORUM UPP-ROHUL
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


AJANG BERBAGI DAN DISKUSI MAHASISWA UPP-ROKAN HULU
 
IndeksLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
"REMEMBER" JANGAN PERNAH ANDA BERNIAT KULIAH DI UPP-ROHUL, KALAU HANYA UNTUK MENCARI GELAR, TAPI BERNIATLAH, KALAU KULIAH DI UPP-ROHUL UNTUK MENCARI ILMU YANG BISA ANDA KEMBANGKAN KE ANAK CUCU ANDA KELAK " : SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERGABUNG DI FORUM UPP-ROHUL COMMUNITY : KAMI BAHAGIA SEKALI BILA ANDA MAU BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN ANDA BERSAMA KAMI : HARAPAN KITA BERSAMA, SEMOGA FORUM INI BISA BERKEMBANG DAN MAJU SELAMANYA " BestRegard " ARIE BONUO™
Pencarian
 
 

Display results as :
 
Rechercher Advanced Search

My Great Web page
SELAMAT DATANG Tamu, SELAMAT BERGABUNG DI UPP-ROHUL COMMUNITY

Latest Topics
Topic
Written by
DESKRIPSI TINGKAT KESULITAN SOAL ( C1, C2, C3, C4, C5, C6)
Download Quran in Word 2.2 untuk Ms Office Word 2003 - 2013
BAB 7 TUMBUHAN
BAB 6 FUNGI (JAMUR)
BAB 5 PROTISTA
BAB 4 MONERA
BAB 3 VIRUS
BAB II KEANEKARAGAMAN HAYATI
BAB I MENGENAL BIOLOGI SEBAGAI ILMU
Sunat untuk Kaum Hawa Menurut Hukum Islam





















Share | 
 

 Retikulum Endoplasma (RE)

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down 
PengirimMessage
ASHARI™, M.Pd
®Rektor UPP-Rohul Community®
Retikulum Endoplasma (RE) Admini10
ASHARI™, M.Pd


Retikulum Endoplasma (RE) Empty
PostSubyek: Retikulum Endoplasma (RE)   Retikulum Endoplasma (RE) EmptyFri Apr 06, 2012 7:56 pm

Retikulum Endoplasma (RE)

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel merupakan unit struktural fungsional terkecil di dalam tubuh makhluk
hidup. Sel dibagi dua bagian yaitu sel prokatiotik dan eukariotik. Sel
prokariotik yaitu sel dimana belum memiliki membran inti, sedangkan sel
eukariotik yaitu sel yang sudah memiliki membran inti.

Stuktur Umum sel Prokiariotik (Bakteri dan Mikoplasma) umumnya berbentuk
bola atau batang, dan berukuran beberapa mikrometer. Bakteri dari luar
ke dalam berturut-turut terdiri dari flagell, dinding sel, selaput
plasma, sitoplasma yang di dalamnya terdapat nukleoid dan ribosom, dan
mesosoma. Dinding sel bakteri mengandung senyawa mukopeptida yang
digunakan untuk mengelompokkan bakteri. Kadar mukopeptida bakteri gram
negatif lebih tinggi dibandingkan bakteri gram positif. Dalam sitoplasma
mengandung mesesom dan nukleoid yaitu berfungsi sebagai: Mesesoma yaitu
berperan sebagai alat pengatur pembelahan lipatan selaput plasma
bersama-sama dengan ribosom berperan sebagai sintesis protein, dan
nukleoid yaitu kumpulan bahan informasi genetik yang terdapat pada
bakteria. Pada saat bakteria membelah, bahan informasi genetik dibagi ke
sel anakan tanpa mengalami perubahan menjadi kromosom. Flagella
merupakan alat gerak yang sederhana yang berasal dari granula basal yang
terdapat disitoplasma. Ditengahnya terdapat filamen yang terdiri dari
senyawa protein. Sedangkan sel eukariotik pada tumbuhan dan hewan sudah
memiliki nukleus. Didalam nukleus inilah terkandung sebagian besar DNA.
Sel eukariotik ini mencangkup sel hewan dan sel tumbuhan, ukuran sel
eukariotik lebih besar daripada sel prokarioti. Struktur sel
eukariotik(pada sel tumbuhan) terdiri dari Dinding sel, Protoplasma;
Sitoplasma, selaput plasma, dan nukleoplasma. Kemudian pada sel hewan,
sel hewan Tidak memiliki sinding sel dan tidak memiliki plastida
(Kloroplas)

Pada banyaknya membran sel eukariotik yang berbeda merupakan bagian dari
sistem endomembran. Membran ini dihubungkan melalui sambungan fisik
langsung atau melalui transfer segmen-segmen membran sebagai
vesikula(gelembung terbungkus membran) kecil. Akan tetapi, hubungan ini
tidak berarti bahwa membran yang berbeda-beda itu sama sturktur dan
fungsinya. Sistem endomembran mencakup selubung nukleus, retikulum
endoplasmik, aparatus golgi, lisososm, berbagai jenis vakoula, dan
membran plasma. Kemudian ketika kita membahas mengenai membran sel,
tentu kita ingat bahwa sistem membran tidak hanya terdapat pada membran
sel saja. Tetapi pada bagian sitosol pada sel terdapat lipatan-lipatan
akibat invaginasi maupun evaginasi berulang-berulang dari membran sel.
Lipatan-lipatan ini membentuk runagan-ruangan di dalam sitoplasma.
Ruangan-ruangan ini disebut organela. Organela-organela ini mempunyai
fungsi dan aktivitas tertentu, yang kesemuanya ditujukan untuk menunjang
kehidupan sel. Pada makalah fokus pembahasan hanya pada retikulum
endoplasma, yang akan dibahas berupa struktur retikulum endoplasma
kasar, fungsi dari retikulum endoplasma kasar, menjelaskan enzim-enzim
yang terdapat dalam retikulum endoplasam kasar, dan lain-lain. Sehingga
diharapkan melalui makalah ini

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini dantara lain:
1. Mengetahui struktur retikulum endoplasma kasar
2. Mengetahui enzim-enzim yang terdapat pada retikulum endoplasma kasar
3. Menjelaskan peranan retikulum endoplasma kasar dalam menunjang aktivitas sel
4. Menjelaskan, komposisi kimia dari retikulum endoplasma

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SEL
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai retikulum endoplasma kasar,
ada baiknya kita memahami terlebih dahulu mengenai sel, sejarah penemuan
sel serta bagian-bagian lainnya dari sel. Hal ini diperlukan karena
selain retikulum endoplasma kasar berada di sel dan sel merupakan
struktur terkecil dari individu atau organisme yang memiliki
bagian-bagian yang kemudian akan bekerja bersama-sama mendukung
aktivitas sel.

Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebagaimana atom bagi ilmu kimia:
seluruh organisme terdiri dari sel. Dalam hirarki organisasi biologis,
sel ini merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup.
Selain itu, terdapat beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai
organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks termasuk
tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler; tubuhnya merupakan kerjasama
berbagai jenis sel terspesialisasi yag tidak akan bertahan lama jika
masing-masing berdiri sendiri. Namun demikian, ketika sel ini disusun
menjadi tingkat kehidupan yang lebih tinggi, seperti jaringan dan organ,
sel dapat dipisahkan sebagi unit dasar dari struktur dan fungsi
organisme. Sebagai contoh adalah ketika kita membaca. Kontarksi sel otot
menggerakkan mata kita ketika kita membaca; ketika kita memutuskan
untuk membalik ke halaman sebelumnya, sel saraf akan mengantarkan
kepurusan itu dari otak ke sel ototo tangan kita. Apapun yang dilakukan
oleh organisme, terjadi pada tingkat mendasar pada tingkat seluler. Sel
yang berukuran sangat kecil tentu tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang, diperlukan alat yang dapat menampilkan sel dengan ukuran
yang lebih besra. Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan
penemuan peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa memasuki
batas-batas baru . Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh
kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad
ke tujuh belas.

Sejak ditemukan mikroskop oleh Anthony van Leewenhoek penelitian tetnag
sel erkembang dengan sangat pesat. Mikroskop yang pertama kali digunakan
oleh para saintis Renaisans, dan juag yang sering kita gunakan dalam
praktikum adalah mikroskop cahaya(light microscope). Cahaya tampak
dilewatkan melalui spesimen dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini
merefraksi (membelokan) cahaya sedemikina rupa sehingga bayangan
spesimen diperbesar sewaktu baynagan itu diproyeksikan ke mata kita.
Mikroskop seperti halnya mata kita memiliki daya urai yang terbatas,
mikroskop cahaya tidak dapat menguraikan yang lebih halus dari kira-kira
0.2 mikrometer, ukuran kecil bakteri. Penguraian (resolusi) ini
dibatasi oleh panjang gelombang-cahaya-tampak yang digunakan untuk
menerangi spesimennya. Meskipun begitu, mikroskop cahaya dapat
memperbesar secara efektif hingga kira-kira seribu kali ukuran
sebenarnya:; pembesaran yang lebih akan meningkatkan kekaburan.

Karena keterbatasan inilah maka muncul mikroskop elektron pada tahun
1950 seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mikroskop elektron( electron microscope) modern secra
teoritis dapat mencapai resolusi(penguraian) kira-kira 0.1 nanometer,
meskipun pada prakteknya batas untyk struktur biologis umumnya hanya
kira-kira 2 nanometer . mikroskop elektron terdiri dari mikroskop
elektron transmisi(transmission electron microscope, TEM) dan mikroskop
elektron payar(scanning electron microscope, SEM). Ahli biologi
menggunakan TEM terutama untuk mengkaji ultrastruktur internal sel dan
SEM untuk meliaht permukaan spesimen secara rinci.

2.2 PANDANGAN MENYELURUH TENTANG SEL
a. Karakteristik Sel
Sel memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan struktur-struktur lainnya, adapun karakteristik sel antara lain:
• Sel sangat kompleks dan terorganisir
• Sel mempunyai program genetik
• Sel membentuk dan menggunakan energi
• Sel mampu menghasilkan berbagai macam reaksi kimia
• Sel mampu menghasilkan aktivitas mekanik
• Sel mampu merespon stimuli
• Sel mampu mengatur diri
• Sel mampu membelah diri

a.. Perkembangan Teori Sel
• Robert hooke (1635-1705): menemukan ‘kamar-kamar’ kecil yang disebut cella pada sel-sel irisan gabus
• Schleiden (1840-1891) dan Schwan (1810-1882): mahluk hidup terdiri
dari sel-sel. Sel merupakan unit struktural dari mahluk hidup
• Felix Durjadin (1835): nukleus merupakan bagian yang penting dari sel
• Johannes Purkinje (1787-1869): cairan sel adalah protoplasma
• Max Schultze (1825-1874): protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan dan sel merupakan unit fungsional dari kehidupan
• Rudolf Virchow (1858): “omne cellula ex cellulae”, sel berasal dari sel sebelumnya

c. Sel prokariotik dan Sel eukariotik
Perbedaan sel eukariotik dan prokariotik:
• Dari segi evolusi , sel eukariotik merupakan kelompok sel yang
hanya ditemukan pada bekteria. Sementara sel eukariotik ditemukan pada
protista, fungi, tumbuhan dan hewan yang strukturnya lebih kompleks
• Sel prokariotik tidak memiliki nukleus, materi genetik(DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid
• Sel eukariotik memilki selubung inti dengan berbagai organelnya,
sedangkan sel prokariotik tidak memilki selubung inti sehingga materi
inti berhubungan langsung dengan sitoplasma

2.3 RETIKULUM ENDOPLASMA
a. Sejarah Awal Dari Retikulum endoplasma
Sitoplasma sel hewan dan tumbuh-tumbuhan ditembusi oleh sistem membran
yang kompleks dan membentuk satu kesatuan fungisional yang erat. Organel
ini dikemukakan untuk pertama kalinya oleh Porter dkk, dalam tahun
1945. Organel tersebut merupakan bangunan yang berbentuk ruangan-ruangan
yang berdinding membran dan salimg berhubungan yang berbentuk anyaman.
Masing-masing ruangan mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda
sehingga dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
1. Sisterna, berbentuk ruangan gepeng , yang kadang-kadang tersusun berlapis-lapis dan saling berhubungan.
2. Tubular, berbentuk sebagai pipa-pipa kecil yang saling berhubungan.
3. Vesikuler, berbentuk sebagai gelembung-gelembung yang berlapis.
Dan kata Retikulum berasal dari kata reticular yang berati anyaman
benang atau jala. Karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma
(endoplasma) dan karena strukturnya sebagian anyaman dan untuk sebagian
besar terdapat dalam endoplasma. Dengan ditemukannya Retikulum
Endolplasma ini sebuah sel tidak lagi dapat di anggap sebagai kantong
yang berisi enzim, RNA, DNA, dan larutan-larutan bahan yang dibatasi
oleh membran luar seperti pada bakteri yang primitif. Banyak
rongga-rongga yang dibatasi oleh membran yang bertanggung jawab atas
fungsisel yang vital, di antaranya pemisahan dan himpunan sistem enzim.
Dan maka dari itu disebut disebut sebagai Retikulum Endoplasma
(disingkat RE). Retikulum Endoplasma (RE) adalah organel yang dapat
ditemukan pada semua sel eukariotik baik sel hewan atau pun sel
tumbuhan.
b. Struktur Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel yang
dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Retikulum Endoplasma
merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Retikulum
endoplasma jika diamati tampak berupa lembaran yang terlipat-lipat,
mengelilingi suatu ruangan yang disebut lumen atau sisterna yang
berbentuk labirin. Apabila diamati lebih teliti retikulum endoplsma
terdiri dari tubulus-tubulus, vesikel dan kantong-kantong pipih yang
menempati ruang sitoplasma. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah
bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri
terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan
ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung
dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Retikulum endoplasma
hanya dapat terlihat dengan pengamatan mikroskop elektron. Setelah
fiksasi dengan osmium tetraoksida, terlihat bahwa selaput retikulum
endoplasma, serupa dengan sel tetapi berukuran lebih tipis sekitar
50-60oA .


Retikulum endoplasmik (RE) merupakan labirin membrane yang demikian
banyak sehingga reticulum endoplasmic ini meliputi separuh lebih dari
total membran dalam sel-sel eukariotik . (kata endoplasmik berarti “di
dalam sitoplasma” dan diturunkan dari bahasa latin berarti “jaringan”) .
RE ini terdiri dari jaringan tubula dan gelembng membrane yang disebut
sisterne (cisternae) (bahasa latin cisternae berarti “kotak” atau
“peti”). Membran RE memisahkan ruangan internal, yaitu ruanagn sisternal
dan sitosol. Dan karena membran RE ini bersambungan dengan ruang
sisternal RE ini. Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan
membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau
lubang seperti tabung di dalam sitoplsma. Lubang/saluran tersebut
berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke
bagian sel lainnya.

Retikulum endoplasma Sebagian sel eukariotik mengnndung retikulum
endoplasma tetapi perlu kita ketahui bahwa jumlah maupun jenisnya
bervariasi . misalnya, pada pankreas lebih banyak mengandung retikulum
endoplasma kasar, sedangkan pada sel-sel epitel sebagian besar
kandungannya adalah retikulum endoplasma halus. Jumlah total pada
beberapa sel berbeda pada sel-sel pankreas misalnya sangat rapat dengan
retikulum endoplasma, sedangkan pada sel-sel tumbuhan tingkat tinggi
hanya sedikit. Jumlah total dan proporsi retikulum endoplasma kasar dan
retikulum endoplasma halus berubah-ubah bergantung pada keadaan
metabolisme sel. Sel-sel yang mensintesis dan mensekresikan protein
memiliki retikulum endoplasma halus lebih banyak dibandingkan retikulum
endoplasma halus.

Sebagai organel yang termasuk pada sistem membran, dibandingkan dengan
membran sel, maka membran retikulum endoplasma relatif lebih tipis. Hal
ini disebabkan karena adanya perbedaan komposisi molekulnya. Pada
membran retikulum endoplasma kandungan proteinnya lebih tinggi daripada
lipidnya bila dibandingkan dengan dengan membran sel, sehingga
menyebabkan membran retiukulum endoplasma sifatnya lebih stabil dan
kental.


Retikulum Endoplasma (RE) 000
c. Komposisi Kimia Retikulum Endoplasma
1. Selaput Retikulum Endoplasma
Dari analisis kimia diperoleh bahwa, selaput retikulum endoplasma
terdiri atas lipida 30% dan protein 70%. Lipida sebagian besar berupa
fosfatidilkolin. Selaput retikulum endoplasma mengandung lebih sedikit
glikolipida dan kolesterol daripada selaput sel. Sedangkan protein
selaput retikulum endoplasma umumnya adalah berupa glikoprotein dengan
berat molekul (BM) sekitar 10.000-20.000 dalton. Dengan teknik
patah-beku dan sitokimia dapat diketahui bahwa babarapa diantara protein
tersebut merupakan enzim dan rantaian pemindahan elektron. Enzim yang
terdapat di selaput retikulum endoplasma sangat bervariasi, antara lain
glukosa-6-fosfatase atau nukleosida fosfatase dan kosiltransferase.
Glukosa-6-fosfatase atau nukleosida fosfatase yaitu enzim yang berperan
dalam metabolisme asam lemak, sintesis fosfolipida dan steroida.
Sedangkan kosiltransferase yaitu enzim yang berperan dalam sintesis
glikolipida dan glikoprotein
2. Cairan Luminal Retikulum Endoplasma
Isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang mengandung
sejumlah holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein. Kandungan lumen RE
ini sangat bervariasi seiring dengan jenis sel dan keadaan fisilogis sel
tersebut. Misalnya RE plasmosit (sel plasma) berisi imunoglobulin, RE
fibroblas berisi rantaian protokolagen dan enzim-enzim hidrolase.



d. Fungsi Retikulum Endoplasma
Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.
Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar
adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar,
RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus
berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi
obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE
sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini
ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus
mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion
kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot. RE
kasar dan RE halus bersama-sama berfungsi transportasi molekul-molekul
dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.

e. Enzim-Enzim Retikulum Endoplasma
Hasil analisis kimia membran reikulum endoplasma terdapat enzim-enzim
dan rantai molekul-molekul pembawa elektron. Enzim-enzim itu antara lain
hidrolase terutama glukosa 6-fruktosa dan nukleosida fusfotase,
enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme asam lemak, sintesis
fospolipid dan steroid, glikosiltransferase yang berperan sebagi
katalisator dalam sintesis glikolipid dan glikoprotein. Selain itu
terdapat dua rantai pengangkut elektron yaiu sitokrom P450 dan sitokrom
b5 . tampak disini enzim RE sangat heterogen namin demikian enzim
terbanyak yang dijumpai di membran RE adalah glukosa-6-fusfotase.

Berkaitan dengan sintesis glokoprotein dan glikolipid, hasil isoslasi
membran RE kasar ternyata hanya mengandung grup-grup protein. Beberapa
diantaranya dalah protein integral pada membran ynag berhubungan dengan
mekanisme pengepakan melalui rute baru sintesis protein yaitu masuk
atau melalui membran RE. Beberapa grup protein lain dalam membran RE
mengandung enzim yang terikat pada membran. Hal ini merupakan langkah
penginisiasi dalam penambahan grup glukosa untuk menghasilkan
glikoprotein dan glikolipid.

Banyaknya enzim hidroksilase dalam membran RE menyebabkan hidroksilasi.
Hidroksilasi yang terjadi pada membran sel RE seanding dengan keampuan
sel dalam fungsi anabolik dan protektif. Dalam kaitannya dengan fungsi
anabolik dan protektf membran RE mampu engubah zat toksik menjadi lebih
hidrofil sehingga menjadi lebih mudah disekresikan.

Enzim-enzim dalam RE mempunyai induktor untuk pengaktifannya. Induktor
itu antara lain adalah 3-metil kolantrene, anaftofalfon, fenobarbital,
dan dioxin (2-3-7-8tetrakioro dibenzo-p-dioxin). Contoh mekanisme
induksi yang dilakukan zat-zat y=tersebut pada enzim RE adalah sebagai
berikut: jika fenobarbital diberikan maka aktivitas enzim pada RE kasar
akan berubah. Aktivitas sitokrom p450 reduktase akab meingkat demikian
juga dengan sitokrom B5 juga meningkat meskipun sedikit. Sementara itu
akrivotas glukosa-6-fosfatase, ATPase, dan NADH sitokrom B5 reduktase
aktivitasnya justru akan meurun.

2.4 Retikulum Endoplasma Kasar dan Retiukum Endoplasma Halus
Terdapat dua daerah RE yang struktur dan fungsinya berbeda jelas,
sekalipun tersambung, RE halus dan RE kasar. RE halus diberi nama
demikian karena permukaan sitoplasmiknya tidak mempunyai ribosom. RE
kasar tampak kasar melalui mikroskop elektron karena ribosom menonjol di
permukaan sitoplasmik membran. Ribosom juga dilekatkan pada sisi
sitoplasmik membran luar selubung nukleus yang bertemu dengan RE kasar.
Retikulum Endoplasma berupa sistem membran yang komplek, berbentuk
saluran yang pipih dalam sitoplasma dan berhubungan dengan membran inti.
Dalam sel organel ini terdapat dua bentuk yaitu reticulum endoplasma
kasar dan reticulum endoplasma halus. RE yang ditempeli ribosom tampak
berbintik-bintik sehingga tampak kasar. RE ini disebut RE kasar.
Retikulum endoplasma berperan dalam sintesis dan transpor berbagai macam
subtansi kimia. RE kasar yang ditempeli oleh ribosom berfungsi
mengedarkan protein yang disintesis oleh ribosom, sedangkan RE halus
yang tidak ada ribosomnya, berperan dalam sintesis lemak, dan
metabolisme karbohidrat. Membran RE memisahkan ruangan internal, yaitu
ruang sisternal, dari sitosol. Dan karena membran RE ini bersambungan
dengan selubung nukleus, ruang diantara kedua membran selubung itu
bersambung dengan ruang sisternal RE ini. Penyusun membran retikulum
endoplasma sangat bervariasi dari sel ke sel dan bahkan dari Sdaerah ke
daerah didalam sel yang sama. Retikulum endoplasma adalah tempat
sintesis lipid dan karbohidratPada bagian-bagian Retikulum Endoplasma
tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan
tempat dimana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian
ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic
Reticulum. Kegunaan Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir
dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan
protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya
akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan
hormon.
Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh
ribosom disebut Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic
Reticulum. Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel
yang sebagian besar terdiri dari Retikulum Endoplasma Halus terdapat di
beberapa organ seperti hati.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum
endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma
(RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum
endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel
eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan
retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang
saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti
tabung di dalam sitoplsma Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu
gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.

2.5 Retikulum Endoplasma Kasar
Pada akhir abad yang lalu ditemukan bahwa sitoplasma berbagai jenis zat
yang mengikat zat warna basa dengan kuat. Pada beberapa sel
komponen-komponen sel ini menyebabkan warna basofil sitoplasma yang
tersebar , sedangkan pada sel-sel lain komponen sel membentuk daerah
basofil terbatas. Zat basofil ini disebut zat kromoflik, karena zat ini
memberi warna yang sama seperti kromatin inti atau pada sel-sel
kelenjar terrtentu yaitu ergastoplasma. Sesuai denagan konsep bahwa zat
basofilik adalah bagian dari sitoplasma yang bekerja menghasilkan
secret.
Dengan mengguakan reaksi Feulgen untuk DNA, akhirnya diketahui bahwa zat
basofilik dalam sitoplasma tidaklah mungkin DNA. Sebaliknya, zat ini
dapat menyerap cahaya ultraviolet dengan panjang gelombang 260 nm dan
karena itu berisi asam nukleat. Selain itu tampak bahwa zat ini
disingkirkan dengan pemberian enzim ribonuklease, tetepi tidak denagn
deoksiribonuklease, kemudian zat basofilik dalam sitoplasma akhirnya
dikenal sebagai asam ribonukleat.
Ketika mulai digunakan mikroskop elektron, ditemukan bahwa sitoplasma
hampir semua sel-sel (kecuali pada eritrosit matang) berisi suatu sistem
membran pembatas ruangan yang dikatakan suatu organel baru ang disebut
retikulum endoplasma. Ruangan-ruangan itu membentuk
anastomosis(anastomosis, sari anastomoo= melengkapi dengan mulut)
jala-jala tubulus yang bercabang atau kantung ynag lebih gepeng disebut
sisterna. Sering tersusun sejajar. Sebagaian retikulum endoplasma
mungkin dalam bentuk vesikel kecil yang terpisah.
RE kasar Merupakan Tempat Penggabungan Protein Membran Integral dan
Lipid Membran. Diduga diduga bahwa molekul protein membrane integral dan
molekul glikoprotein tertanam ke dalam membrane RE kasar dengan cara
yang sama, kecuali bahwa bukannya menembus membrane , melainkan hanya
meluas untuk sebagian saja. Dalam hal molekul transmembran yang sangat
panjang, sebagian molekul mula-mula terjulur ke dalam lumen RE kasar dan
kemudian kelaur lagi sebelum memasukinya lagi., secara bolak-balik
melalui lapis (bilaminar) lipid membran dengan cara yang lebih mejemuk
daripada menjahit. Fospolipid membran dan kolesterol juga tergabung
dalam RE kasar. Daerah sitoplasma yang basofil yang tampak dengan
mikroskop cahaya yaitu ergastoplasma atau zat kromofilik, dengan
mikroskop elektron ternyata adalah kelompokan retikulum endoplasma.
Basofilia yang khas ini disebabkan oleh sejumlah besar partikel-partikel
kecil dari ribonukleoprotein (RNP) disebut ribososm, yang melekat
keluar permukaan membran, sesuai dengan istilah retikulum endoplasma
kasar.
Ruang dalam retikulum endoplasma kasar mungkin tampak sebagai celah yang sempit dengan dua membran yang sangat berdekatan.
RE kasar Merupakan Tempat Modifikasi Protein Terpisah. Segera setelah
protein yang dihasilkan ribosom bermembran pada RE kasar telah
dipisahkan di dalam lumen organel ini, dapat terjadi modifikasi tertentu
pada molekul protein. Setelah pembuangan rantai tanda molekul protein
dapat melihat karena terjadi pembentuakn ikatan s-s . Suatu perubahan
konfigurasi yang membantu mempertahankan pemisahan yang satu arah. Biang
(precursor) glikoprotein juga mendaptkan gula (pusat)
N-asetilglukosamin dan mannose di dalam lumen RE kasar.
Dari RE kasar, protein terpisah membrane diteruskan ke aparat golgi
dengan perantara vesikel transfer bermembran tempat mereka dimodifikasi
lebih lanjut. Protein sekresi kemudian tersalut menjadi vesikel(granula)
sekresi dan menuju ke permukaan sel, tempat mereka dilepaskan ke luar.
RE Kasar dan Sintesis Protein Sekretoris. Banayk jenis sel
terspesialisai mensekresi protein yang dihasilakn oleh ribosom yang
dilekatkan pada RE kasar. Misalnya, sel-sel tertentu dalam pankreas
mensekresi hormon insulin, suatu hormon, kedalam aliran darah. Begitu
rantai polipeptida tumbuh dari ribosom terikat, rantai ini dimasukkan ke
dalam ruang sisternal melalui suatu pori yang dibentuk oleh protein
dalam membran RE tersebut. Begitu rantai ini masuk ke ruang sisternal,
protein baru melipat ke dalam konformasi aslinya. Sebagian besar
perotein sekretoris berupa glikoprotein, protein yang terikat secara
kovalen pada karbohidrat. Karbohidrat dilketkan ke protein dalam RE oleh
molekul terspesialisai yang sudah ada di dalam membran RE. tempelan
karbohidrat pada flikoprotein ialah oligosakarida, istilah untuk polimer
gula yang relatif kecil.
Pada waku protein sekretoris telah terbentuk, membrab RE akan
mempertahankannya supaya tetap terpisah dari protein, yang dihasilkan
oleh ribosom bebas, yang akan tetap berada dalam sitosol. Protein
sekretoris keluar dari RE yang dibungkus dalam membran vesikula yang
menggelembung mirip tunas dari daerah terspesilaisai yang dibuat RE
transisi. Vesikula yang berpindah dari satu bagian sel ke bagian sel
yang lain demikian disebut vesikula transpor.
RE Kasar dan Produksi Membran
Disamping mebuat protein sekretoris, RE kasar merupakan pabrik membran
yang tumbuh di tempatnya denagn menambahkan protein dan fospolipid.
Karena polipeptida yang akan menjadi protein membran tumbuh dari
ribosom, polipeptida ini dimasukkan ke dalam membran RE itu sendiri dan
ditahan di sana oleh bagian hidrofibik protein. RE kasar juga membuat
fospolipid membrannya sendiri; enzim yang telah ada di dalam membran RE
menyusun fospolipid dari prekusor di dalam sitosol. Membran RE ini
berkembang dan dapat ditransfer dalam bentuk vesikula transpor ke
komponen lain sistem endomembran.

RE kasar sebagai Pusat Bosintesis Sel
Butir-butir ribosom pada membrab RE kasar akan mensintesis rantai
polipeptida, yaitu elongasinya(pemanjangan) tidak berada di sitosol
melainkan menembus membran RE. sebagian dari rantai polipeptida ini tetp
berada di dalam membran menjadi protein transmembran, sedangkan bagian
yang lain dilepas didlam sisterna RE. Protein transmembran yang
dihasilan diperuntukkan bagi membran sel organela lainnya., sedangkan
protein-protein yang dituangkan ke dalam lumen RE dipruntukkan bagi
organela lainnya atau disekresikan.
Sintesis protein transmembran dan luminal dilakukan oleh polisoma yang
menempel pada membran RE serta melibatkan dua jenis resptor. Reeptor
pertama untuk mengenali ribosom subunit besar yang akan mengikat ribosom
pada membran RE sehingga memungkinkan terjadinya pemindahan rantai
polopeptida dari sitosol ke lumen RE. sedangkan reseptor kedua mengikat
ujung 3’ mRNA yang akan diterjemahkan. Pemindahan rantai polipeptida ke
dalam lumen RE ditentukan oleh rantai mRNA yang diterjemahkan. Pada mRNA
terdapat kodon untuk polipeptida isyarat. Penerjemahan ini terjadi di
sitosol yang mempunayi pengenal isyarat (SRP= signal recognition
particle). SRP ini akan mengikat polipeptida isyarat segera setelah
terbentuk. Kompleks SRP dan polipeptida isyarat ini akan segera
mengikatkan diri pada reseptornya yang terdapat di membran RE.
Pada sintesis protein yang terjadi di RE kasar akan dijelaskan pada
uraian berikut ini. (1) mRNA menginisiasi sintesis protein denagn
subunit ribosom, (2) segmen pertama dari polipeptida yang baru
diterjemahkan dari ribosom adalah sinyal N-terminal, (3) akibat
bertubrukan dengan RE sinyal yang sifatnya hidrofobik akan menetrasi ke
dalam membran, (4) sintesis protein berjalan terus, pertumbuhan rantai
polipeptida meluas menembus membran mengikuti sinyalnya.
Jika protein akan disekresikan, seluruh rantai polipeptida mengikuti
sinyalnya akan membus membran RE dan masuk ke dalam ruang RE. jika
protein terbenam di dam membran, satu atau lebih sinyal top transfer
akan menahan gerakan protein menenbus membran. (5) sesudah pertumbuhan
polipeptida memanjang memasuki atau melalui membran RE, sinyal
didegradasi oleh enzim peptidase yang terbenam di dalam membran. (6)
setelah disentesis lengakp, subunit ribosom terlepas dari mRNA
dibebaskan atau terikat membran RE dengan ribosom yang lain untuk
menerjemahkan pesan yang sama.

Setelah molekul protein selesai disintesis akan terjadi perpinadahan
molekul tersebut dari sitosol ke mitokondria, kloroplas, dan periksisoma
melibatkan hidrolisis ATP yang terjadi di sitosol. Tenaga dari ATP
digunakan untuk mengurai lipatan-lipatan molekul protein yang akan
dipindahkan. Selain itu untuk menyisipkan dan mendorong masuknya molekul
protein ke dalam lumen organela tersebut juga diperlukan tenaga.

Selain protein, di dalam RE juga terjadi proses sintesis fospolipid dan
kolesterol. Proses sintesisnya terjadi di dalam membran RE. Fospolipid
dan kolesterol yang disintesis pada umumnya digunakan untuk memperbaiki
membran sel atau membran organela yag rusak. Fopolipid yang disintesis
kebanyakan adalah fosfatidilkolin. Fosfatidilkolin disintesis dari
gliserol-fosfat dan kolin. Molekul-moleku ini pada awalnya berada di
sitosol membran RE kemudian oleh aktivitas protein peminda yang disebut
flipase akan menyebabkan fosfatidilkolin dipindajkan ke sitosol belahan
lumnal membran RE, sedangkan fosfatidilserin dan fosfatidil inositol
tetap berada di sitosol membran RE.

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya sebagai berikut.
1. Retikulum endoplsma terdiri dari tubulus-tubulus, vesikel dan kantong-kantong pipih yang menempati ruang sitoplasma.
2. Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran.
3. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantungberlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
4. Selaput retikulum endoplasma terdiri atas lipida 30% dan protein
70% sedangkan isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang
mengandung sejumlah holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein.
5. Fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein
sedangkan RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolism yaitu
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium,
detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein
membran sel.

Ada artikel/makalah yang terkait dengan Retikulum Endoplasma, bisa dilihat disini dan disini
Kembali Ke Atas Go down
http://flasher.home-forum.com
 

Retikulum Endoplasma (RE)

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FORUM UPP-ROHUL :: === KUMPULAN MATERI PERKULIAHAN === :: BIOLOGI :: Biologi Umum-